AHY vs Moeldoko, Siapa Pemenang di Babak Akhir?

"Dengan kata lain, tingkat loyalitas mereka sekaligus nilai rapor AHY masa kepemimpinannya," kata pengamat komunikasi politik ini.
Emrus menilai kondisi sebaliknya bakal dialami oleh ketum terpilih versi KLB, Moeldoko yang bakal lebih mudah melakukan konsolidasi.
Sebagai pemimpin baru, kader dan pengurus menaruh harapan perubahan kepada kepala staf presiden (KSP) itu sebagai antitesis yang mereka alami di bawah kepemimpinan AHY.
"Bahkan dukungan politik dari eksternal, termasuk dari kelompok kepentingan, bisa saja mengalir lebih deras jika kepengurusan hasil KLB kelak memiliki legalitas," kata Emrus.
Emrus justru mendorong SBY selaku ketua majelis tinggi PD memainkan peran untuk menengahi dua kekuatan politik antara faksi Moeldoko dan AHY yang kemungkinan bisa makin memanas.
Baca Juga: Demokrat Pecah, Wajar Pak SBY Marah
"SBY segera muncul membawa suara perdamaian politik atau islah, baik di internal Demokrat, utamanya faksi Moeldoko dan faksi AHY dengan prinsip kompromi politik yang mengakomodasi kepentingan para pihak dari berbagai faksi, maupun mengakomodasi kekuatan politik dari luar Demokrat," kata Emrus menyarankan.(fat/jpnn)
Analisis kekuatan politik AHY dan Moeldoko dalam memperebutkan dukungan kader usai KLB Demokrat Deli Serdang.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- May Day, Legislator Muda Demokrat Harap Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Buruh
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital