Air Bening Belum Tentu Bersih, Waspada Bakteri Berbahaya Mengincar Ginjal dan Saluran Kemih

Air Bening Belum Tentu Bersih, Waspada Bakteri Berbahaya Mengincar Ginjal dan Saluran Kemih
Ilustrasi kemasan galon air isi ulang. Foto: dok pri

Dari sejumlah hasil pemaparan uji sampel itu, Firdaus mengingatkan masyarakat untuk lebih teliti saat membeli air isi ulang maupun yang dalam kemasan.

“Salah satunya dengan memerhatikan benda-benda yang melayang di dalam kemasannya," ujar Firdaus yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air itu.

Dia mengatakan air kemasan dan isi ulang yang terlihat bening belum tentu bersih dan layak untuk dikonsumsi masyarakat sehingga pengolahan air sebelum konsumsi juga perlu diperhatikan.

Dalam webinar yang sama Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Sri Yusnita Irda Sari juga menjelaskan pentingnya masyarakat teliti dalam mengonsumsi air.

Sri mengakui saat ini kepatuhan pengusaha depot air minum isi ulang dalam memenuhi standar mutu produksi juga masih sangat rendah.

Ditambah kurangnya pengalaman para pelaku usaha itu dalam mengelola air berkualitas.

Menurutnya, sebanyak 70 persen pelaku usaha berdasarkan hasil studi dilaporkan hanya menjalankan usaha mereka kurang dari sepuluh tahun dan tingkat kepatuhan rendah.

"Hanya 41,5 persen depot yang memiliki sertifikat pelatihan, 26,6 persen memiliki izin usaha," papar Sri.

Air kemasan dan isi ulang yang terlihat bening belum tentu bersih dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News