Air Bersih Bantuan Pemerintah Ternyata tak Cukup

Air Bersih Bantuan Pemerintah Ternyata tak Cukup
Warga mengalami krisis air bersih. Foto: JPG/Pojokpitu

Ya, sejak tiga bulan lalu, mereka kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sebab, sejak musim kemarau tiba, sumur warga mengering.

Hal itu membuat warga setempat berupaya menghemat air. ''Makanya, sejak tiga bulan lalu, untuk minum dan keperluan konsumsi lain, kami terpaksa membeli air mineral dan air isi ulang," kata Mukatmi.

Tidak ada yang bisa dilakukan warga selain menghemat air. Salah satu caranya, mengurangi pembilasan ketika mencuci. Bahkan, mereka hanya mandi satu kali dalam sehari. Karena itu, warga sangat bersyukur ketika ada bantuan air bersih dari PDAM.

Untuk membagi air, warga setiap RT sepakat membuat tandon darurat dari plastik terpal. Tandon darurat itu diletakkan di depan halaman rumah salah seorang warga yang mudah dijangkau.

Setelah tandon darurat itu diisi, warga di RT bersangkutan yang membutuhkan air tinggal mengambil sendiri. Cara tersebut cukup efektif sebagai cadangan air warga untuk seminggu mendatang.

''Jadi, ketika mobil tangki bantuan air bersih datang, petugas mengisi tandon air darurat setelah mengecer atau memenuhi permintaan warga yang berkumpul," ujar warga RT 2 tersebut.

Hal senada diungkapkan Sunarti, warga di RT 4. Dia mengatakan, sebenarnya kesulitan air telah terjadi di daerahnya sekitar empat tahun lalu. Namun, kejadian tahun ini merupakan yang terparah. Air di sumurnya dan warga lain tidak ada.

''Tahun lalu, kendati minim, air sumur masih bisa digunakan, untuk saat ini tidak bisa dimanfaatkan," imbuhnya.

Warga saat ini terpaksa juga membeli air mineral karena bantuan dari pemerintah tidak cukup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News