Air pun Dicuri Israel

Air pun Dicuri Israel
ANTRI - Anak-anak Palestina dari desa Kofor Qaddoum, sebelah timur Tepi Barat, tampak antri mengambil air dari salah satu pusat penampungan. Foto: Khaleel Reash/MaanImages.
Sumur di kawasan tersebut, konon, baru bisa menghasilkan air bersih jika kedalamannya minimal 500 meter. Sementara, pemerintah Zionis tidak mengizinkan penggalian dengan kedalaman lebih dari 100 meter. Memperbaiki sistem air yang ada pun hanya bisa dilakukan atas restu Israel.

Karena itu, selama dua tahun terakhir, warga Tepi Barat mengandalkan air hujan. Hampir setiap warga memiliki tangki air yang diletakkan di atap rumah mereka untuk menampung air hujan. Itupun jika tangki-tangki itu luput dari hantaman rudal Israel. Kepada BBC, seorang sumber militer Israel mengatakan bahwa tangki air warga merupakan target latihan tembak yang ideal.

"Setiap hari saya berdoa minta air," ujar Abdullah Naji, penduduk Kota Auja, ibukota Tepi Barat, seperti dikutip AFP, Selasa (27/10).

Sejak dua tahun terakhir, pria 40 tahun itu terpaksa meninggalkan profesi lamanya sebagai petani pisang dan berubah menjadi peternak. Untuk memberi makan ternaknya pun, Naji mengandalkan air bersih dan pakan dari Oxfam.

AUJA - Satu lagi kejahatan Israel diungkap ke publik. Kemarin (27/10), lembaga Amnesti Internasional (AI) mengecam kebijakan air bersih yang diterapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News