AirAsia QZ8501 Hilang, Penumpang Pesawat Anjlok 26 Persen

AirAsia QZ8501 Hilang, Penumpang Pesawat Anjlok 26 Persen
Pesawat Garuda. Foto: int

jpnn.com - JAKARTA - Jumlah pengguna moda transportasi udara langsung anjlok di hari terjadinya hilang kontak pesawat AirAsia rute penerbangan Surabaya-Singapura Minggu (28/12) pagi.

Untuk penerbangan ke luar negeri turun 26 persen, dan penerbangan domestik turun 9 persen.
    
Hal itu diketahui dari laporan tujuh bandara utama kepada Kementerian Perhubungan. Berdasar data tersebut diketahui penumpang yang berangkat ke luar negeri pada hari kamis (25/12) mencapai 40.770 orang, Jumat  (26/12) 40.052 orang dan Sabtu (27/12) sebanyak 38.443 orang.

"Sementara di hari Minggu (28/12) hanya 28.414 orang," kata Ketua Harian Posko Nasional Tingkat Nasional Monitoring Angkutan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, Taufik Madjid kemarin (29/12).
    
Dengan begitu, jumlah penumpang pesawat ke luar negeri pada saat hilangnya pesawat AirAsia menurun 26 persen jika dibanding hari sebelumnya.

Sayangnya Taufik tidak bisa memastikan apakah hal itu terjadi karena banyak calon penumpang yang membatalkan penerbangannya keluar negeri.

"Yang pasti hari itu ada kejadian menonjol yaitu hilangnya pesawat AirAsia dalam perjalanan ke Singapura," ungkapnya.
    
Penurunan jumlah penumpang pesawat juga terjadi pada penerbangan domestik. Berdasar laporan 31 bandara yang diterima Posko diketahui bahwa jumlah penumpang pesawat yang berangkat dengan rute dalam negeri pada hari kamis (25/12) sebanyak 238.691 orang, lalu di Jumat (26/12) mencapai 235.869 orang, di Sabtu (27/12) sebanyak 215.847 orang, dan di hari Minggu (28/12) hanya 197.055 orang atau turun 9 persen dibanding hari sebelumnya.
    
Terkait hal itu, Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia Tbk, Pujobroto membantah bahwa telah terjadi penurunan jumlah penumpang akibat tragedi hilangnya pesawat AirAsia.

Sebab pihaknya tidak menerima laporan adanya pembatalan keberangkatan secara masif. "Saat ini penerbangan kita malah mengalami peningkatan karena Natal dan menjelang Tahun Baru," tukasnya.
    
Pujo menilai masih banyak masyarakat yang melakukan perjalanan dengan rute perjalanan di dalam negeri maupun ke luar negeri. Bahkan karena permintaan terus bertambah, Garuda terpaksa melakukan penambahan 9.800 kursi terrutama ke kota-kota yang menjadi tujuan perayaan seperti Medan, Manado, Denpasar, Singapura, Bangkok dan Perth."Load factor rata-rata masih terjaga di 90 persen," ungkapnya.
    
Hal yang sama disampaikan Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait yang menilai hilangnya pesawat AirAsia tidak langsung akan membuat masyarakat takut bepergian menggunakan pesawat. Apalagi sebagian besar sudah membeli tiket jauh-jauh hari sebelum Natal dan Tahun Baru.

"Sekarang ini lagi peak season jadi wajar kalau mereka berebut tiket sejak jauh hari. Rasanya agak berat kalau batal pergi," tuturnya.
    
Kondisi itu yang membuat Edward yakin bahwa tragedi hilangnya pesawat AirAsia tidak akan membuat penurunan penjualan tiket pesawat. Mengenai turunnya jumlah penumpang pesawat pada hari minggu lalu, dia memperkirakan hal itu terjadi hanya efek sesaat.

"Permintaan tiket Lion Air tetap tinggi, tidak ada penurunan atau pembatalan yang patut dikhawatirkan," jelasnya. (wir)

JAKARTA - Jumlah pengguna moda transportasi udara langsung anjlok di hari terjadinya hilang kontak pesawat AirAsia rute penerbangan Surabaya-Singapura

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News