Akademisi Ingatkan Polisi Rentan Tidak Netral dalam Pemilu karena Sistem Komando

Akademisi Ingatkan Polisi Rentan Tidak Netral dalam Pemilu karena Sistem Komando
Para akademisi mengingatkan TNI-Polri junjung tinggi netralitas selama Pemilu. Foto: dok: LP3ES

Selain itu, berpotensi memunculkan konflik horizontal atau benturan antarpendukung.

Dia menilai aparat yang tidak netral pada akhirnya turut memengaruhi kinerja pemerintah menjadi tidak efektif karena terus-menerus menghadapi isu legitimasi.

Oleh karena itu, Titi berharap masyarakat sipil, akademisi, serta kelompok masyarakat dapat memperkuat konsolidasi untuk melaporkan pelanggaran terkait netralitas aparat.

Pengajar Fisipol UI Sidratahta Mukhtar memaparkan sistem kepolisian yang saat ini sangat sentralistik karena adanya sistem komando yang dipimpin oleh Kapolri.

"Meskipun dalam konstitusi Polri tunduk pada hukum tapi Polri menganut sistem komando," katanya.

Dia mengungkapkan kepolisian sulit dikontrol karena sistem komando dan sentralistik tadi.

"Karena dipimpin oleh Kapolri yang sangat kuat. Di Indonesia ini unik karena polisi menganut sistem komando," tambahnya.

Kerentanan polisi dalam isu netralitas ini adalah akan rentan terjadi bila tidak ada pengawasan.

Kerentanan polisi dalam isu netralitas ini adalah akan rentan terjadi bila tidak ada pengawasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News