Aksi Solidaritas Untuk Baitul Maqdis

Aksi 115: Kalau Sarden Ada Cacingnya, Jangan Omong 2 Periode

Aksi 115: Kalau Sarden Ada Cacingnya, Jangan Omong 2 Periode
Aksi Solidaritas untuk Baitul Maqdis atau Aksi 115 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (11/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aksi solidaritas untuk Baitul Maqdis atau Aksi 115 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (11/5) diwarnai dengan seruan ganti presiden pada Pilpres 2019 nanti.

Seruan tersebut dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Ja'far Shodiq. Ja'far mulanya menyampaikan, aksi ini adalah terjemahan konstitusi negara untuk mengecam Israel dan sekutunya atas penjajahan di Palestina.

Hal itu, menurutnya sebagaimana diatur dalam Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang mengatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

"Konstitusi negara ini adalah setiap penjajahan harus dihapuskan," kata Ja'far saat berorasi di depan massa aksi.

Namun, dia melihat negara saat ini tidak hadir saat Amerika Serikat membuka kedutaan di Yarusalem. Padahal, negara selama ini sering mengirim pasukan Garuda untuk misi perdamaian di sejumlah negara tapi tak pernah mengirimkannya di Palestina.

"Kalau pemerintah tidak mau ikut serta dalam berjuang, serahkan senjata kepada laskar-laskar Islam. Serahkan senjata pada kami umat Islam," kata dia.

Oleh karena itu, Ja'far mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak pantas untuk dipilih lagi karena abai terhadap penjajahan. "Kalau kau tetap begitu, maka ibu-ibu pakai konde. Kalau ikan sarden ada cacingnya, jangan bicara dua periode, 2019 ganti presiden," kata dia. (tan/jpnn)


Dalam Aksi 115, Wakil Ketua FPI juga meminta pemerintah menyerahkan senjata kepada laskar-laskar Islam untuk berjuang di Palestina.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News