Aksi Premanisme oleh Ormas Bikin Para Investor Resah

Dampak lebih luasnya, masyarakat akan kesulitan mengakses pembiayaan kendaraan, yang pada akhirnya juga berdampak pada penerimaan pajak daerah.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, keberadaan ormas yang melindungi debitur bermasalah semakin marak.
Salah seorang anggota LSM di Surabaya Utara, RH, mengungkapkan bahwa banyak debitur yang meminta perlindungan kepada organisasinya agar terhindar dari kejaran leasing.
“Debitur datang minta bantuan kami. Sebelum membantu, kami cek dulu datanya,” katanya.
Menurut RH, ada persyaratan khusus agar debitur bisa mendapat perlindungan dari LSM, yaitu dengan membayar biaya administrasi yang bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Setelah itu, mereka akan mendapatkan kartu tanda anggota (KTA) dan stiker khusus untuk ditempelkan di kendaraan mereka.
“Kalau ada debt collector yang mau menarik kendaraan, mereka jadi ketar-ketir karena tahu itu milik anggota kami,” ungkapnya.
Praktik ini semakin menyulitkan perusahaan pembiayaan dalam menagih kewajiban nasabah.
Aksi premanisme dari ormas membuat para investor di sejumlah daerah menjadi resah.
- Investor Sambut Antusias Masuknya Mardigu di Bank BJB
- 3 Anggota Ormas Sok Jagoan Jadi Tersangka Kasus Pemerasan
- BG Minta Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Ormas Bermodus Premanisme
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- Pabrik BYD Belum Beroperasi Secara Aktif, Tetapi Sudah Diganggu Ormas
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum