Al Fatihah Presiden Untuk Kebangkitan Riau Kita

Al Fatihah Presiden Untuk Kebangkitan Riau Kita
Al Fatihah Presiden Untuk Kebangkitan Riau Kita
Semua pembangunan hari ini saya akui memang belum sempurna. Masih ada kekurangan disana sini. Tapi ingatlah, dulu kita justru tak punya apa-apa. Sama sekali tidak ada. Sehingga kalaupun masih ada kekurangan, janganlah yang sedikit, menjadi sebutan untuk menghilangkan yang banyak.

Dalam salah satu kesempatan kunjungannya ke Riau, ada satu kata-kata Presiden SBY yang menyentuh hati.”Pak Gubernur, sebagai pemimpin kadang kita sudah bekerja. Andai dari angka 100, mungkin kita sudah bekerja melakukan 99, namun hanya karena satu, yang 99 sering dilupakan. Untuk itu, jadilah pemimpin yang sabar,”.

Sesungguhnya hakekat dan makna semua pembangunan, hanya akan terasa bagi kalangan yang mau berpikir. Untuk mereka yang mengerti dan bisa memahami. Bahwa membangun sebuah peradaban, butuh ketekunan dan waktu bertahun-tahun lamanya.

Kenapa saat negeri lain membangun, negeri kita justru seolah terjebak dalam nuansa sangkaan, saling menyalahkan, saling menuding, saling menunjuk, tapi sulit untuk saling bersatu, saling bahu membahu, saling bantu membantu. Minimal untuk punya rasa bangga menjadi tuan rumah bagi puluhan ribu tamu.

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono, tidaklah terlalu sering datang ke Riau. Terakhir datang sekitar tahun 2007. Kini ketika Kepala Negara menjejakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News