Alfian Tanjung Sebut PDIP Bukan PKI, Tapi...

Alfian Tanjung Sebut PDIP Bukan PKI, Tapi...
Alfian Tanjung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (11/4). Foto: Ridwan/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan ujaran kebencian Alfian Tanjung mengaku tidak pernah menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai komunis. Sebab, yang dia ucapkan adalah ada 20 juta kader PKI di PDIP.

“Saya menyatakan 20 juta atau 85 persen kader PKI ada di PDIP,” kata Alfian dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (11/4).

Karena itu dia menegaskan, PDIP bukan komunis. Namun, mestinya yang mengklarifikasi soal itu PDIP sendiri.

“Buat saya PDI-P bukan PKI. Tapi harusnya PDI-P mengklarifikasi,” tegas Alfian.

Alfian juga mengaku tak tahu bahwa cuitannya tentang ‘85 persen kader PKI ada di PDI-P’ bisa dikenai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). “Saya bukan orang hukum dan tidak menguasai,” ucap mantan dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA itu.

Namun, Alfian dalam persidangan itu juga mengungkapkan kegeramannya terhadap kebangkitan PKI. Dia mengaku ahli soal partai terlarang berlambang palu dan arit itu.

“Itu merupakan akumulasi sejak saya mengikuti gerakan PKI tahun 1980. Urusan perkomunisan saya dididik di PII (Pelajar Islam Indonesia, red) sejak tahun 80,” kata Alfian.

Alfian menegaskan, kiprahnya meneliti perkembangan PKI merupakan panggilan jiwa. Saat itu, dia menjalin komunikasi dengan Husni Thamrin yang memberantas PKI pada 1966.

Alfian Tanjung mengaku tak tahu bahwa cuitannya tentang ‘85 persen kader PKI ada di PDI-P’ bisa dikenai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News