Alhamdulillah Rumah Mbah Ponijem Ikut Direnovasi

Alhamdulillah Rumah Mbah Ponijem Ikut Direnovasi
Salah satu rumah yang direnovasi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Jika selama ini rumah Ponijem selalu kebocoran saat hujan, beberapa waktu ke depan hal itu tidak akan terjadi lagi. Sebab, rumah perempuan 64 tahun di Desa Damarsi, Buduran, itu direnovasi. Air hujan tidak lagi masuk ke rumah lantaran dipasangi genting baru. Tembok juga dilapisi semen. ''Sudah 10 tahunan lebih tinggal di sini. Kalau hujan, ya bocor," katanya. 

Dia tinggal bersama ibu mertua, Borobiyem. Usianya 98 tahun. Menurut Ponijem, suaminya meninggal belasan tahun lalu. Anak-anak sudah berkeluarga dan memiliki tempat tinggal sendiri. ''Masih berdekatan jaraknya dan sering dikunjungi," imbuhnya.

Ponijem merupakan salah seorang penerima bantuan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Kepala Desa Damarsi Miftahul Anwaruddin mengatakan, delapan RTLH direnovasi sejak 10 hari lalu. Semuanya serentak dan tuntas akhir tahun ini. ''Tiap rumah senilai Rp 15 juta untuk perbaikannya," tuturnya.

Menurut Anwaruddin, kriteria RTLH yang dipilih berdasar bentuk fisik rumah. Pertama, atap berlubang dan kayunya keropos. Kedua, lantai semen atau ubin bergelombang dan rusak. Terakhir, dinding rumah terlihat retak. ''Banyak warga yang mengajukan. Namun, kami pilih yang benar-benar parah," tuturnya.

Anwaruddin mengatakan, latar belakang penerima bantuan berbeda. Perinciannya, 1 pekerja pabrik, 3 penganggur, dan sisanya memiliki penghasilan tetapi tidak tetap. Ponijem termasuk dalam kategori penganggur. ''Ini sangat membantu. Bantuan sangat cocok buat mereka (Ponijem dan Borobiyem, Red)," terangnya.

Ke depan, Anwaruddin berharap bantuan RT­LH tidak hanya berupa renovasi, tapi juga bedah rumah. Dia mencontohkan, ada satu rumah dengan luas 3 x 10 meter. Rumah tersebut ditempati tujuh anggota keluarga. Betapa sempitnya rumah tersebut. ''Bisa diperluas atau ditingkat," ujarnya. 

Desa juga merenovasi makam sesepuh. Mbah Tro namanya. Sebelumnya, makam tersebut tidak memiliki atap lantaran kepercayaan warga untuk tidak dibangun. Kemarin makam tersebut diberi atap setelah ada musyawarah. (oby/c7/ai) 

Menurut Anwaruddin, kriteria RTLH yang dipilih berdasar bentuk fisik rumah. Pertama, atap berlubang dan kayunya keropos. Kedua....


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News