Ali Mahakam, 12 Tahun Bertahan dalam Kondisi Koma

Sang Penjaga Malah Pergi Terlebih Dahulu

Ali Mahakam, 12 Tahun Bertahan dalam Kondisi Koma
Ali Mahakam ditunggui Merry, salah seorang perawatnya di sebuah rumah sakit di Surabaya, Senin (9/4). Foto : Fedrik Tarigan/Jawa Pos

Mustaqim juga terkenang saat dirinya bergabung dengan tim sepak bola PON Jatim 1989. Ketika itu Ali menjadi asisten manajer dan menjanjikan bonus besar seandainya meraih medali emas. "Sayang, kami hanya mendapat perak," ucapnya.

Kenangan manis tentang Ali juga dirasakan Supangat, pembawa acara di Gelora 10 Nopember, Surabaya. "Saya terakhir menjenguk Pak Ali setahun lalu di rumahnya. Meski tak bisa berbicara, melihat saya, beliau matanya berbinar. Ketika diajak ngobrol soal masa lalu di sepak bola, air matanya menetes," ujar Pangat, sapaan akrab Supangat.

Ibnu Grahan, mantan anak asuh Ali di Putra Gelora, menyebut Ali adalah sosok yang kebapakan dan sangat sayang kepada anak buah. "Kalau ada yang kesusahan ekonomi, pasti langsung dibantu. Kami kadang sampai sungkan karena tak bisa membalas budi baiknya," tutur pria yang kini menjadi asisten pelatih Persebaya itu. (*/c10/ca)

Perjuangan Ali Mahakam untuk bertahan hidup sungguh luar biasa. Dua belas tahun terbaring di ranjang dan akrab dengan rumah sakit tak membuatnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News