Ali Tazkiapreneur

Oleh Dahlan Iskan

Ali Tazkiapreneur
Foto: disway.id

Ini sekaligus pertama kali saya ke Malang --lewat jalan tol baru. Cepat sekali. Satu setengah jam sudah sampai Batu.

Baca Juga:

Ini juga berarti Batu sudah punya dua sekolah Islam yang luar biasa. Satunya lagi Al Izza --yang saya juga pernah meninjaunya.

Bahkan pendiri Tazkia ini, Ali Wahyudi, dulunya juga Al Izza. Pendiri Al Izza adalah empat orang profesor dan seorang Ali Wahyudi. Ali ikut pula menjadi pimpinannya. Selama 4 tahun.

Batu sudah berubah --juga di bidang pendidikan. Kalau dulu hanya dikenal sebagai pusat pengkajian Kristen, kini juga pusat pendidikan Islam.

Dulu, di Batu, di bidang pendidikan, selalu hanya dikenal dengan tiga 'i' --Institut Injil Indonesia. Terkenal di seluruh Indonesia. Baik fasilitas, kemegahan gedungnya, mutunya, maupun pendetanya --Pendeta Petrus Octavianus yang terkenal dengan buku-bukunya itu.

Pendeta tesohor sejagad, Stephen Tong, juga dari sini. Lihatlah video-video khotbahnya --sangat memikat.

Saya dua kali ke Institut Injil Indonesia Batu. Terakhir saat pendeta se-Indonesia kumpul di situ.

Al Izza, dan lalu Tazkia, ikut membentuk wajah baru Batu. Bukan lagi hanya kota wisata. Tapi juga kota pendidikan.

Kalau dulu Batu hanya dikenal sebagai pusat pengkajian Kristen, kini juga pusat pendidikan Islam. Al Izza, dan lalu Tazkia, ikut membentuk wajah baru Batu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News