Ali Tazkiapreneur

Oleh Dahlan Iskan

Ali Tazkiapreneur
Foto: disway.id

Murid Tazkia, misalnya, dari seluruh Indonesia. Banyak juga yang dari Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Malaysia. Beberapa dari Australia --keturunan Indonesia.

Demikian juga Al Izza dan Institut Injil Indonesia.

Tentu juga sudah banyak sekolah Islam dengan kualitas mirip Tazkia. Di seluruh Indonesia. Beberapa sudah saya lihat sendiri. Dan sudah saya tulis di DI's Way.

Amanatul Ummah di daerah wisata Pacet, Mojokerto, adalah juga sekolah bermutu yang kecepatan perkembangannya seperti burak.

Ini bisa disebut era baru pendidikan Islam. Setelah era pondok pesantren salaf dan sistem madrasah.

Era baru itu sekaligus bisa diartikan era sekolah mahal.

Meski 'hanya' SMP dan SMA, Tazkia memiliki tujuh guru bergelar doktor. Termasuk lulusan Jepang dan Al Azhar Mesir. Bahkan satu gurunya didatangkan dari Sudan. Untuk SMA jurusan ulama.

Di salah satu banner motonya memang tertulis 'Takzia: SMA rasa Universitas'. SMA Takzia punya lima jurusan: ulama, entrepreneur, sciencepreneur, CEO dan profesional manajer.

Kalau dulu Batu hanya dikenal sebagai pusat pengkajian Kristen, kini juga pusat pendidikan Islam. Al Izza, dan lalu Tazkia, ikut membentuk wajah baru Batu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News