Ambon Masih Tegang
Selasa, 13 September 2011 – 07:27 WIB

DENKAV-Pasukan Detasemen Kavaleri turut melakukan pengamanan di jalan AM. Sangadji Ambon saat terjadi bentrokan antara kedua masa. Minggu (11/9). Foto: Juni Yudhawanto/Ambon Ekspres/JPNN
Bahkan aparat dan warga berbaur menjaga keamanan, menghindari masuknya provokator yang berniat memperkeruh kondisi keamanan. Berkat kesigapan aparat keamanan dan tingginya ketahanan masyarakat, eskalasi bentrok tidak meluas keluar kota. Titik bentrok dan ketegangan hanya terjadi di pusat Kota Ambon.
Bentrok bernuansa SARA ini menimbulkan gelombang pengungsi, khususnya di daerah perbatasan kedua kelompok. Masyarakat dari dua kelompok yang sebelumnya berbaur setelah kerusuhan tahun 1999 lalu, terpaksa harus mengungsi menghindari jatuh korban. Ribuan warga dari dua kelompok memilih mengungsi dengan membawa harta bendanya. Bahkan saking panik karena kerusuhan yang terjadi tiba-tiba, sejumlah warga hanya mengungsi dengan pakaian yang melekat di badannya.
Aktivitas perkantoran dan sekolah masih lumpuh total. Warga dari dua kelompok masih memilih untuk tidak berkantor dengan alasan keamanan. Sekolah dan perguruan tinggi juga terpaksa diliburkan, karena kondisi keamanan yang tidak kondusif.
Menghindari kelangkaan, warga memborong kebutuhan pokok dalam jumlah banyak. Bahan bakar minyak (BBM) mulai sulit ditemukan, karena pasokan dari luar kota terhambat. (SAO)
AMBON-- Kemarin, situasi keamanan di Maluku terlihat kondusif berbeda dengan saat meletusnya kerusuhan, Minggu (11/9). Meski begitu ketegangan masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Wamen Viva Yoga Ajak Gen Z Berkreasi, Berinovasi & Berkiprah di Kawasan Transmigrasi
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Generasi Muda Melawan Tekanan Sosial Dalam Drama Musikal Unravelled
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini