Anak-anak di Lereng Merapi Butuh Recovery Pendidikan
Kamis, 23 Desember 2010 – 16:19 WIB
"Kami menganggap perlu upaya recovery terhadap pendidikan anak-anak putus sekolah sebagai hal yang wajib menjadi prioritas utama. Bangunan sekolah yang hancur, sarana dan prasarana belajar yang tidak memadai bisa memicu turunnya semangat belajar anak-anak di tenda pengungsian," jelas Bima.
Baca Juga:
Bersama Gen A, Bima ikut menyumbangkan dua unit motor pintar yang masing masing berisi 750 buku dengan beragam variasi judul yang dapat dimanfatkan anak-anak untuk belajar membaca dan berkreatifitas di Kelurahan Umbulharjo, Cangkringan, Yogyakarta, Sabtu (18/12). Motor pintar ini juga dilengkapi satu unit komputer dan DVD sebagai sarana penunjang.
"Sambil menunggu proses recovery terhadap infrastruktur yang mampu menunjang kegiatan belajar mengajar, kami memberikan motor pintar agar dapat digunakan sebagai sarana penunjang bagi anak-anak putus sekolah akibat erupsi Gunung Merapi," papar Doktor Ilmu Politik lulusan Australian National University ini.
Tak hanya itu, Bima juga siap menyebar anggotanya untuk ikut memantau secara langsung program pendidikan yang bisa dijalankan selama recovery lereng Gunung Merapi dilakukan. Saat ini, kata Bima, kondisi di sekitar lereng Gunung Merapi memang sangat memprihatinkan dan membutuhkan penanganan serius.
JAKARTA - Upaya pemulihan kondisi (recovery) korban erupsi Gunung Merapi yang meletus pada 26 Oktober lalu memang tengah dilakukan pemerintah. Namun
BERITA TERKAIT
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi
- Fauzie Yusuf Siap Lakukan Pembenahan Kurikulum Universitas Jayabaya
- 25 PTN Buka Pendaftaran SMMPTN-Barat 2024, Kuota Banyak, Ada Kebijakan Baru
- Bicara di IYSDGS, Rektor UB Singgung Peran Kampus Bentuk Pemikiran tentang Keberlanjutan