Anak Buah Komjen Petrus Bergerak ke Kepulauan Seribu, 2 Perempuan juga Disergap, Mencengangkan

Anak Buah Komjen Petrus Bergerak ke Kepulauan Seribu, 2 Perempuan juga Disergap, Mencengangkan
Barang bukti narkotika jenis sabu seberat 466,19 kg yang ditampilkan dalam jumpa pers di Kantor BNN RI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (17/2/2021). Foto: ANTARA/Fathur Rochman

jpnn.com, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berhasil menggagalkan peredaran 466,19 kg sabu-sabu.

Jumlah tersebut merupakan sabu-sabu yang disita BNN dari jaringan sindikat narkoba yang beroperasi di Palembang, Medan, dan Jakarta.

"Kita (BNN) di sini sekarang melakukan mapping, updating, yang sudah ada berkaitan dengan zona-zona rawan narkotika. Kita tidak mau dalam situasi sulit dalam operasi yang dilakukan pemerintah berkaitan dengan COVID-19 kemudian juga masyarakat bisa juga terpapar narkoba seperti apa yang ada di depan kita," ujar Kepala BNN Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (17/2).

Barang bukti "kristal putih" seberat hampir setengah ton itu merupakan hasil pengungkapan empat kasus.

Kasus pertama hasil operasi pengungkapan jaringan Medan-Palembang pada 2 Februari 2021.

Petugas BNN menggeledah sebuah bus yang melintas di daerah Alang-Alang, Palembang.

Dari penggeledahan itu petugas berhasil menyita sabu seberat 15,52 kg dari dua tersangka berinisial MT dan EJ.

Setelah dilakukan pengembangan, petugas menangkap dua orang berinisial JN dan YR dan menyita barang bukti sabu seberat 10,38 kg di wilayah Medan. Selain itu, BNN juga turut mengamankan pengendali jaringan berinisial NAS.

Kepala BNN Komjen Petrus Golose membeber hasil penyergapan yang dilakukan anak buahnya di beberapa tempat, termasuk di Kepulauan Seribu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News