Anak Buah SBY: Jokowi Berpihak kepada Pembunuh

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut Presiden Joko Widodo berpihak kepada pembunuh. Pasalnya, presiden yang akrab disapa Jokowi itu memberikan grasi kepada I Nyoman Susrama, terpidana kasus pembunuhan berencana terhadap wartawan Radar Bali AA Gde Bagus Narendra Prabangsa.
"Pemberian grasi itu menunjukkan dia (Jokowi) berpihak kepada pembunuh, bukan pada hukum," ujar Ferdinand kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/1).
Terlebih, kata anak buah SBY di Partai Demokrat itu, Bagus Narendra dibunuh lantaran kerap menulis kasus korupsi. Wartawan Radar Bali itu tewas dibunuh secara sadis karena menulis berita terkait dugaan korupsi di Dinas Pendidikan Kabupaten Bangli.
Susrama sebelumnya divonis penjara seumur hidup. Namun, grasi yang dikeluarkan Jokowi membuat hukumannya berubah jadi 20 tahun penjara.
"Jadi Jokowi hanya retorika belaka soal pemberantasan korupsi," tegasnya.
Jadi pertanyaan, katanya, Jokowi tak mau menjawab saat ditanya soal pemberian grasi yang kadung jadi polemik tersebut. Jokowi lepas tangan dan menyerahkannya ke Menteri Hukum dan HAM. "Maka kesimpulannya jelas, ada pesan-pesan khusus," tukas dia. (dem/rmol)
Semua presiden pasti pernah memberikan grasi kepada pembunuh. Namun, bagi Ferdinand Hutahaean, Jokowi berpihak ke pembunuh karena memberikan grasi ke I Nyoman Surasma
Redaktur & Reporter : Adil
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi