Analisis Khairul Fahmi soal Anggaran Belanja Alutsista Rp 1,760 Triliun

"Ya, memang kesannya jadi abstrak karena yang kita gunakan sebagai acuan, kan, potensi-potensi ancaman. Tetapi, ya, kalau kita bicara keamanan, bicara pertahanan, selalu kemungkinan terburuk yang paling diantisipasi," katanya.
Menyoal munculnya rumor tentang mafia alutsista, Khairul berpendapat yang perlu ditekankan adalah bagaimana mengatur peran pihak ketiga dalam belanja alutsista. Tujuannya untuk menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Selain itu, Khairul menilai pemerintah juga perlu menyusun indikator industri pertahanan dengan terlebih dahulu melihat kondisi alutsista yang ada, serta kesenjangan kebutuhan yang harus dipenuhi.
"Terus bagaimana skenario industri pertahanan dalam negeri menjawab kebutuhan masa depan, bagaimana jika industri dalam negeri belum memenuhi, belanja impor yang paling menguntungkan itu seperti apa," pungkas Khairul. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Selain anggaran, pengamat militer ISESS Khairul Fahmi juga menanggapi adanya mafia Alutsista.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Wakil Panglima TNI Berpangkat Bintang 4, Jenderal Agus: Kandidat Sudah Disiapkan
- Menhan Sjafrie Mengusulkan Tunjangan Operasi Prajurit TNI Naik 75 Persen