Analisis Pakar Struktur Beton soal Selasar Gedung BEI Ambruk

Analisis Pakar Struktur Beton soal Selasar Gedung BEI Ambruk
Selasar gedung Tower II gedung BEI Jakarta, ambruk, Senin (15/1). Foto: Ismail Pohan/INDOPOS

Kemudian, ketika sampai tahap konstruksi, kontrakor wajib patuh pada gambar yang didesain oleh perencana. Termasuk di dalamnya perhitungan kekuatan struktur. ’’Seringkali titik lemahnya di situ (kekuatan struktur),’’ lanjutnya.

Kalaupun ada perubahan dalam pelaksanaan pembangunan, harus dikonsultasikan terlebih dahulu konsultan perencana. Perubahan itu harus disetujui kedua pihak, tidak bisa diputuskan sendiri.

Kemudian, harus ada pula laporan hasil pengujian material yang digunakan. Betonnya, bajanya, harus diuji terlebih dahulu.

Tavio mempertanyakan apakah mezzanine BEI itu merupakan bangunan tambahan yang dibangun belakangan. Bila bangunan tambahan, tentu ada beberapa hal tambahan yang harus diuji.

’’Apakah kekuatan angkur (paku penghubung struktur yang bersisian) yang ditanam di betonnya sudah memadai, itu harus ada uji cabutnya,’’ tuturnya.

Sejumlah kejadian struktur bangunan runtuh tidak melulu akibat kesalahan saat pembangunan. Tavio mencontohkan jembatan Kukar di Kutai Kartanegara.

Setelah diinvestigasi, kesalahan terletak pada proses pemeliharaan jembatan. Atau kejadian di pasar Tanah Abang yang ternyata salah di bagian rancangan.

Yang jelas, untuk saat ini belum bisa disimpulkan di mana letak kesalahan dalam pembangunan mezzanine tersebut sehingga runtuh. Apalagi, runtuhnya saat dijejali banyak orang.

Selasar Tower II gedung BEI Jakarta ambruk bikin masyarakat heran dan bertanya, kok bisa semudah itu bangunan runtuh?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News