Ancaman Serangan Siber Mengintai, Keamanan Digital Perbankan Harus Ditingkatkan

Ancaman Serangan Siber Mengintai, Keamanan Digital Perbankan Harus Ditingkatkan
Diskusi bertema 'Indonesia Darurat Kejahatan Siber: Bagaimana Perbankan Bersiap Sedia Untuk Menanggapi Serangan Siber?', Selasa, (9/11). Foto tangkapan layar

Didiskusi yang sama, Dept. Head Information Security Division PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Irfan Syukur menyatakan ada lima kategori ancaman siber utama (cyber crime) dalam industri perbankan saat ini, yakni Mobile Devices, Digital Connectivity, Malware, Partnership dan API.

Pertama, mobile devices yang saat ini telah banyak dipergunakan seperti untuk sistem pembayaran dan lainnya.

Meningkatnya jumlah dan jenis perangkat mobile dapat meningkatkan risiko serangan siber.

“Kedua, konektivitas digital dari peningkatan eksposur data penting melalui adopsi sistem digital dan interkonektivitas,” tambahnya.

Ketiga, malware, kecanggihan semakin mudah diakses dan otomatis melampaui kemampuan pertahanan saat ini.

Keempat, API, penggunaan vendor pihak ketiga yang menimbulkan risiko di luar kendali langsung.

“Dan kelima, kemitraan melalui konvergensi cyber komersial dan pemerintah,” ungkapnya.(chi/jpnn)

Ancaman serangan siber di sektor perbankan menjadi perhatian khusus, terutama bagi nasabah.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News