Andrinof : BBM Naik Tunggu Kartu Selesai Dibagikan

Andrinof : BBM Naik Tunggu Kartu Selesai Dibagikan
Tarik ulur rencana kenaikan harga BBM. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sampai kini belum terealisasi. Padahal sebelumnya pemerintah menegaskan bahwa harga bahan bakar akan naik awal bulan November. Situasi yang tidak menentu ini membuat publik mempertanyakan kapan kepastian BBM akan dinaikkan.

Hari Rabu kemarin (12/11) di hotel Four Season Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemerintah menunda pengumuman kenaikan BBM.

Pasalnya, saat ini harga minyak dunia mengalami penurunan. Yakni  berada di kisaran 85 US dollar per barel. Sehingga pemerintah masih melihat lagi. Jika harga minyak kembali naik, pemerintah akan langsung menaikkan harga BBM.

Menanggapi pernyataan JK, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago enggan berkomentar. Dia mengatakan pihaknya juga belum bisa memastikan apakah kenaikan BBM akan ditunda. "Saya belum tahu. Tanya pak JK," ucapnya.

Menurut Andrinof, saat ini kenaikan BBM masih di kalkulasi lagi. Pasalnya harga minyak dunia sedang turun. Perhitungan ulang itu dilakukan baik di Bappenas dan di kementerian Keuangan (Kemenkeu). "Nanti setelah dihitung, hasilnya disatukan dan dilaporkan ke presiden," terangnya.

Namun, Andrinof belum bisa memastikan kapan perhitungan itu selesai. Menurut dia, saat ini pemerintah berusaha secepatnya menyelesaikan perhitungan. "Sambil melihat harga minya dunia," jelasnya.

Selain itu, mundurnya pengumuman kenaikan BBM disebabkan belum meratanya pembagian tiga kartu sakti Jokowi. Yakni kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Andrinof mengatakan pemerataan tiga kartu itu menjadi prioritas pemerintah. Karena itu merupakan program social safety net atau jaminan sosial bagi masyarakat Indonesia. Program itu juga sebagai kompensasi kenaikan BBM.

JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sampai kini belum terealisasi. Padahal sebelumnya pemerintah menegaskan bahwa harga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News