Anies Baswedan: Penghitungan Tarif MRT Berbasis Kilometer

Anies Baswedan: Penghitungan Tarif MRT Berbasis Kilometer
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: jawapos

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tarif Moda Raya Terpadu alias MRT masih dalam proses finalisasi antara pemerintah daerah dengan DPRD.

Namun dia memberikan gambaran, basis penentuan tarif akan didasarkan pada jarak per kilometer.

"Tarif sedang finalisasi di dewan, tapi arahnya adalah nanti begitu perhitungannya berbasis kilometer. Dari situ nanti akan ditentukan tarif antar stasiun," kata Anies usai menjajal MRT Jakarta, Selasa (19/3).

Dia menggambarkan tarif MRT ketika penumpang naik di stasiun Blok M dan turun di stasiun pemberhentian Setiabudi, akan berbeda dari Blok M ke Bundaran HI.

"Nanti akan ada harga-harga per jarak. Jadi tarifnya itu bukan satu tarif untuk seluruh, beda-beda. Naik di Lebak Bulus turun Blok M, beda dengan naik Lebak Bulus turun di Bundaran HI," terang mantan menteri pendidikan ini.

Hanya saja Anies belum mau bicara banyak soal angka. Termasuk ketika ditanya berapa perkiraan tarif maksimal di rute Bundaran HI - Lebak Bulus yang keseluruhan terdapat 13 stasiun.

"Nanti sesudah di ketok di dewan. Kurang pantas dari saya menyebut angka sebelum disepakati bersama di dewan. Tinggal disepakati saja. Penghitungannya sudah ada lengkap. Jadi hitungannya rata-rata kira-kira seribu rupiah per kilometer. Rata-rata tuh," tandas Anies.(fat/jpnn)


Tarif MRT ketika penumpang naik di stasiun Blok M dan turun di stasiun pemberhentian Setiabudi, akan berbeda dari Blok M ke Bundaran HI.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News