Anies Sebut Kampus Bersuara Lantaran Saluran Demokrasi Mampet, bukan Partisan

jpnn.com - Calon Presiden (Capres) RI Anies Baswedan menanggapi keprihatinan mayoritas intelektual kampus terhadap kondisi darurat demokrasi.
Anies mengungkapkan bahwa dalam sistem politik demokrasi, ada saluran-saluran yang dipakai untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, yakni DPR dan partai politik.
Ketika saluran-saluran itu berfungsi, katanya, maka akademisi di kampus-kampus akan berkonsentrasi pada urusan pendidikan dan urusan penelitian.
"Karena proses politik berjalan. Apa yang menjadi aspirasi publik diproses," kata dia di acara Desak Anies di Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/2).
Namun, ketika yang menjadi aspirasi publik itu tidak lagi diungkapkan oleh partai-partai politik dan dewan, bahkan yang terjadi justru penseragaman maka mampetlah saluran demokrasi.
"Terjadi kemampetan. Maka aspirasi itu mencari jalur baru. Kampus menjadi artikulator ketika aspirasi itu mampet,” ujar Anies.
Eks gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan ketika kampus-kampus menyuarakan pendapat, artinya ada aspirasi yang mampet lantaran tidak diutarakan dalam saluran-saluran politik yang ada.
“Di situ kemudian kampus bergerak dan menyuarakan, karena di situ kampus tempat kaum cendekia membaca situasi apa yang terjadi," tuturnya.
Capres RI Anies Baswedan sebut akademisi di kampus -kampus bersuara lantaran saluran demokrasi mampet. Bukan partisan.
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Wartawan Tempo Jadi Sasaran Represif Polisi Saat May Day di Semarang
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang
- Inikah Provokator yang Ditangkap Polisi saat Demo Hari Buruh?
- Polisi Amankan Provokator dalam Aksi Hari Buruh, Apa Motifnya?