Anies Sebut Kampus Bersuara Lantaran Saluran Demokrasi Mampet, bukan Partisan

Akan tetapi, kata Anies, para akademisi juga tahu ini bukan wilayah yang mereka perlu terlibat secara langsung, ketika proses politik berjalan.
"Tetapi ketika itu mampet, mereka bersuara,” ujar mantan Mendikbud RI tersebut.
Capres dari Koalisi Perubahan itu juga menegaskan bahwa kampus tidak berpolitik secara partisan, tetapi secara kenegaraan.
"Jangan menganggap kampus partisan, karena kampus itu pandangannya beda-beda. Datang ke UGM, pandangannya beda-beda. Datang ke Undip, pandangannya beda-beda. Tetapi begitu sampai pada urusan etika, urusan tata negara mereka berpandangan sama," terangnya.
Menurut Anies, jangan merendahkan proses demokrasi dan etika apa pun afiliasi partai politiknya.
"Jadi, ini pertanda demokrasi sedang dilucuti. Kebebasan berbicara turun luar biasa, oposisi yang mengambil posisi kritis pada negara dikuyo-kuyo, pemilu yang bebas," ucapnya.
Oleh karena itu, mantan rektor Universitas Paramadina itu masih akan melihat bagaimana demokrasi akan berjalan pada Pilpres 14 Februari nanti.
"Pekan depan kita akan menyaksikan apakah Indonesia punya demokrasi yang matang atau mengalami kemunduran demokrasi," kata Anies Baswedan.(*/jpnn.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Capres RI Anies Baswedan sebut akademisi di kampus -kampus bersuara lantaran saluran demokrasi mampet. Bukan partisan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Wartawan Tempo Jadi Sasaran Represif Polisi Saat May Day di Semarang
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang