Antara Quick Count dan Konflik Kepentingan

Antara Quick Count dan Konflik Kepentingan
Hamdi Muluk, saat memberikan keterangan pers terkait polemik quick count. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

Kita tetap, kalau gitu kita bilang mari kita adu lagi audit yang sama, kan dua lembaga itu belum membuka.

Bagi kita tetap nggak bisa ditipu masyarakat bahwa misalnya oke hari itu bisa kita cek beberapa yang dua itu, yang lain kita validasi kan, bener nggak datanya dikirim? Kita buka data 2000 orang, SMS nya berapa? Kita bisa cek ke provider data terkirim apa enggak? Berani nggak buka-buka begitu. Nggak bisa dia berlindung, "Oh sudah sesuai KPU jadi nggak usah dibuka". Nggak bisa dong.ini logika kan, betul? (dil/jpnn)

 


Berita Selanjutnya:
Jokowi Bukan Capres Boneka

HASIL hitung cepat (quick count) pemilu presiden (pilpres) 2014 yang berbeda-beda membuat masyarakat bingung. Perhimpunan Survei dan Opini Publik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News