Antikemo Baru

Oleh: Dahlan Iskan

Antikemo Baru
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tadi malam saya meneleponnya. Khusus untuk memahami penemuan baru obat kanker di Tiongkok itu.

Prof Agung sudah meneliti penggunaan kemo dalam penyembuhan kanker. "Kemo hanya membunuh anak-anak kanker. Tidak bisa membunuh sel induk kanker," ujarnya.

Itulah sebabnya orang yang sudah dikemo dan sudah dinyatakan bersih kadang masih muncul lagi kankernya.

Di lab SCCR, Prof Agung bisa melihat "tentara" yang dihasilkan obat kemo itu. Ketika mendekati anak-anak kanker "tentara" itu membesar. Lalu mampu memakan sel-sel anak kanker yang ukurannya lebih kecil.

"Namun, begitu mendekati sel induk kanker, tentara-tentara kemo itu mengempis. Tidak mampu memakan sel induk kanker," katanya.

Prof Agung lahir di Lampung. Orang asli Lampung. Istrinya seorang dokter dari Malang.

Dokter Agung lulusan Undip dan tanggal 14 Desember nanti meraih guru besar dari Universitas Sultan Agung.

Awalnya saya tidak percaya ada dokter senekat dr Agung. Hanya mau melakukan riset. Dia mencintai riset. Secara mandiri pula.

DI TIONGKOK harga obat ini USD 280. Di Amerika menjadi USD 8.900. Beda 30 kali lipat. Obatnya sama. Penemuan baru. Untuk kanker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News