Apa Tim AMIN Kurang Kerjaan sampai Sohibul PKS Mengkritisi Narasi Prabowo Gemoy?

Apa Tim AMIN Kurang Kerjaan sampai Sohibul PKS Mengkritisi Narasi Prabowo Gemoy?
Gaya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri acara purnawirawan Kopassus seluruh Indonesia di Jakarta. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Eks ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menegaskan masyarakat melalui media sosial tampak menyambut positif narasi gemoy yang dialamatkan kepada Prabowo.

Adapun TKN, kata Arief, hanya meneruskan respons positif soal 'gemoy' itu dan menjadikannya sebagai bahan kampanye pada Pilpres 2024.

"Kami tentu sangat antusias juga untuk mendorong gemoy yang sudah diterima dengan baik oleh masyarakat," ujar alumnus Universitas Hasanuddin itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman merasa prihatin melihat gimik politik yang marak pada Pemilu 2024.

Secara khusus, mantan wakil ketua DPR itu menyoroti narasi 'gemoy' yang belakangan ini begitu populer.

"Saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi, persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya, sekarang ada istilah gemoy dan santuy," kata Sohibul saat memberikan sambutan pada Peluncuran Program Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11).

Sohibul menganggap gimik seperti itu tidak sehat bagi demokrasi. Alasannya, seolah-olah sosok pemimpin Indonesia yang dibutukan ke depan adalah figur gemoy dan santai.

"Seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy, atau gemoy. Saya enggak tahu juga itu, Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," kata dia.

Arief Rosyid selaku komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran menyatakan seharusnya kubu lain fokus mengurusi internal masing-masing ketimbang mengurus capres lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News