APTI Optimistis Penjualan Tembakau Lebih Baik
Jumat, 14 Juli 2017 – 00:10 WIB

SORTIR: Petani tembakau di Lotim paska panen menyortir daun tembakau setelah proses pengovenan untuk nantinya dijual ke perusahaan mitra. Petani tambakau mengeluhkan sepinya pmebelian dari perusahaan. Foto: Gazali/Radar Lombok Ilustrasi :
Untuk Jatim, lanjut Soeseno, hasil yang bisa diambil sekitar 40 persen dari total lahan 60 ribu hektare yang ditanami, karena sebagian besar terkena musim kemarau basah.
Apalagi, biaya penanaman atau produksi tembakau, baik untuk bibit, pupuk, dan upah pekerja yang lebih tinggi dan besar bila dibandingkan dengan tanaman lain sehingga modalnya pun harus tinggi.
“Kita harus mengejar ketertinggalan dengan negara lain seperti Vietnam yang mampu memproduksi 2 ton per hektare, serta India dan Tiongkok yang rata-rata 2,5 ton,” kata dia.
Saat ini produktivitas perkebunan tembakau lndonesia masih 0,7 ton per hektare, sedangkan produktivitas negara lain di atas satu ton per hektar. (han/hen)
Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) memprediksi penjualan tembakau di tahun 2017 ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BKC Ilegal Hasil Penindakan di 2024 Dimusnahkan Bea Cukai Sangatta, Sebegini Nilainya
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Tentang Bahaya Rokok Ilegal Lewat Beringharjo
- Bea Cukai Yogyakarta Terbitkan NPPBKC untuk Perusahaan Pengolahan TIS Baru di Sleman
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok
- Lewat Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif, Sampoerna Dukung Pertumbuhan Ekonomi