Arab Saudi Penggal 41 Muslim Syiah, Republik Islam Iran Murka

Arab Saudi Penggal 41 Muslim Syiah, Republik Islam Iran Murka
Warga Republik Islam Iran tua dan muda turun ke jalan-jalan di Tehran pada 2016, memprotes eksekusia mati terhadap ulama Syiah terkemuka Nimr al-Nimr oleh otoritas Arab Saudi. Foto: AFP

jpnn.com, TEHRAN - Arab Saudi mengeksekusi 41 muslim Syiah pada Sabtu (12/3), mengakibatkan upaya perundingan damai dengan Republik Islam Iran kini terancam.

Nor News, media yang konon dekat dengan para petinggi di Tehran, memberitakan bahwa pemerintah Iran telah memutuskan untuk menunda semua pembicaraan dengan pihak Saudi.

"Iran memutuskan untuk menangguhkan pembicaraan dengan Arab Saudi," tulis media online tersebut tanpa menyebutkan alasan penangguhan, Minggu (13/3).

Tidak ada pernyataan mengenai kapan perundingan tersebut akan dilanjutkan.

Pertemuan kelima antara negosiator Saudi dan Iran tadinya dijadwalkan akan berlangsung di Irak pada pekan ini.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengecam eksekusi massal di Saudi.

Dia menyebut tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. "Dan hukum internasional," tulis media pemerintah Iran.

Total 81 terpidana mati dipenggal di Arab Saudi pada Sabtu berdarah itu, jumlah terbesar sepanjang sejarah kerajaan Sunni tersebut.

Republik Islam Iran bereaksi keras atas eksekusi massal 41 muslim Syiah oleh pemerintah Arab Saudi, kawasan Timur Tengah pun makin panas

Sumber Reuters

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News