Armenia dan Azerbaijan Bunuh-bunuhan, Donald Trump Berusaha Jadi Pahlawan

Armenia dan Azerbaijan Bunuh-bunuhan, Donald Trump Berusaha Jadi Pahlawan
Presiden AS Donald Trump memegang Injil di depan Gereja St John, Washington, Senin (1/6). Foto: AP

Sementara itu, Pemerintah Armenia mengumumkan darurat militer dan mengerahkan tentara secara penuh setelah bentrok dengan Azerbaijan menyangkut wilayah Nagorno-Karabakh, kata Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Minggu.

Ketegangan antara Armenia dan Azerbaijan memuncak pada Minggu pagi terkait insiden Nagorno-Karabakh.

Daerah itu merupakan wilayah pegunungan di Kaukasus Selatan yang dikuasai Azerbaijan, tetapi dihuni oleh mayoritas etnis Armenia.

Pemerintah Armenia di ibu kota negara, Yerevan, menuduh tentara Azerbaijan melancarkan serangan di Nagorno-Karabakh, sementara Pemerintah Azerbaijan di ibu kota negara, Baku, menuduh tentara Armenia juga melakukan tindakan serupa ke arah militer dan warga sipil.

Sementara itu, otoritas di Nagorno-Karabakh, yang mendeklarasikan kemerdekaan sejak 1991, juga mengumumkan darurat militer dan mengerahkan penduduknya yang berjenis kelamin laki-laki untuk mengantisipasi bentrokan.

Armenia mengatakan Azerbaijan mengerahkan serangan udara dan artileri di Nagorno-Karabakh. Namun, Azerbaijan mengatakan pihaknya membalas serangan tentara Armenia. (ant/dil/jpnn)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha tampil sebagai pahlawan di tengah konflik bersenjata antara Armenia dan Azerbaijan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News