AS Review GSP, Perdagangan Lain Tetap Jalan
Selasa, 14 Agustus 2018 – 07:19 WIB

Ilustrasi perang dagang AS.
jpnn.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan, diplomasi antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat adalah murni untuk mengupayakan produk-produk dalam negeri tetap mendapat fasilitas generalized system of preferences (GSP). Upaya tersebut tak berkaitan dengan ancaman AS memberikan sanksi kepada RI senilai Rp 5 triliun atau lambatnya pembelian Sukhoi.
Indonesia membeli sebelas Sukhoi dari Rusia seharga USD 1,14 miliar. Dengan mekanisme tersebut, Rusia wajib membeli komoditas Indonesia senilai 50 persen dari harga yang disepakati atau USD 570 juta.
Baca Juga:
Koordinasi mekanisme jual beli itu, lanjut dia, diserahkan ke Kemendag. Karena itu, Kemendag dan pemerintah Rusia sedang melakukan pembahasan yang mendalam melalui forum kerja sama atau working group. ''Jadi, komoditas senilai USD 570 juta mekanismenya seperti apa yang sedang dibahas,'' tuturnya.
Oke mengakui, selama ini transaksi berjalan lambat. Namun, penyebabnya bukan tekanan dari AS. Kendalanya, jumlah dan jenis komoditas yang dijadikan imbal dagang. Pada saat MoU, Rusia menyepakati ada beberapa ketertarikan komoditas seperti karet dan Indonesia menawarkan yang bernilai tambah. Yakni, tekstil dan sawit beserta produk turunannya. ''Misalnya, Rusia mau sepuluh komoditas, kita mau 20 komoditas,'' tandasnya. (agf/c14/oki)
Indonesia membeli 11 Sukhoi dari Rusia seharga USD 1,14 miliar. Dengan mekanisme itu, Rusia wajib membeli komoditas Indonesia senilai 50 persen dari harga itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dampak Perang Dagang, Komisi XII Dorong Impor Gas untuk Pasok Kebutuhan Energi Nasional
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Canton Fair 2025: Diplomasi Rantai Pasok Dunia di Tengah Ketegangan Perang Dagang AS-China
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Deklarasikan Gerakan Indonesia Cerah, Febri Wahyuni Sabran Optimistis Mampu Hadapi Perang Dagang Global
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik