Asing Dominasi Pembelian Bank Mutiara
Penawaran Dilakukan LPS
Jumat, 01 Juli 2011 – 09:07 WIB

Asing Dominasi Pembelian Bank Mutiara
Berdasarkan Pasal 42 UU No 24/2004 mengenai LPS dinyatakan, LPS wajib menjual seluruh saham bank dalam penanganan paling lama tiga tahun sejak penyerahan dengan tingkat pengembalian yang optimal bagi LPS. Pengembalian optimal itu minimal
seluruh penempatan modal sementara yang dikeluarkan LPS.
Dana talangan pemerintah ke bank ini sebesar Rp 6,7 triliun. Jika setelah tiga tahun pengembalian tidak optimal, maka dapat diperpanjang paling banyak dua kali dengan masing-masing perpanjangan satu tahun. "Kita harapannya minimal Rp 6,7 triliun. Tetapi kalau tahun ini belum laku dijual dengan harga itu, maka kita undur tahun depan," ungkapnya.
Namun, setelah dilakukan perpanjangan dua kali tingkat pengembalian secara optimal belum tercapai, LPS menjual saham bank dalam penanganan tanpa memperhatikan pengembalian secara optimal dalam jangka waktu satu tahun berikutnya dengan hasil lelang tertinggi. "Dengan aset yang sudah Rp 11 triliun, ekuitas dan prospeknya, maka nilai buku Bank Mutiara sudah cukup," katanya.
Hingga akhir 2011, Bank Mutiara menargetkan total dana pihak ketiga yang dapat mencapai Rp 10,8 triliun, tumbuh 21 persen dari DPK tahun lalu yang mencapai Rp 8,9 triliun, dan tabungan tumbuh sebesar 100 persen, yaitu dari Rp 378,6 miliar menjadi Rp 756,0 miliar. (lum)
JAKARTA - Sejumlah investor asing mendominasi minat pembelian PT Bank Mutiara Tbk. Mereka mulai melakukan pendekatan menjajaki kemungkinan kepemilikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Mei 2025 Melonjak, Cek Daftarnya
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Update Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini 5 Mei, Kompak Naik
- ICMI Travel dan Bank Mandiri Teken MoU Terkait Pembiayaan Umrah
- Ini Kawasan Hunian Premium Baru di Karawang dekat dengan RS Jantung dan Sarana Kereta Cepat
- 1 Mart Buka Gerai Ritel Perdana di Indonesia, Ada Rencana Ekspansi ke China