ASN KKP Tarakan yang Terjaring OTT Bertugas tak Mengurusi Vaksin

ASN KKP Tarakan yang Terjaring OTT Bertugas tak Mengurusi Vaksin
Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah KKP Kelas II Tarakan, dr. Rina Apridayati. Foto: Benuanta

Alat bukti pendukung lainnya berupa 4 lembar kartu vaksin, 4 lembar kwitansi laboratorium milik RS Pertamedika dan smartphone untuk alat VD berkomunikasi.

Sejumlah saksi, utamanya 4 orang itu terus didalami keterangannya oleh polisi sebagai bahan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP).

Oknum ASN KKP Tarakan itu diduga memanfaatkan keadaan orang yang belum vaksin saat ingin melakukan keberangkatan untuk mendapatkan kartu vaksin dijadikan syarat keberangkatan baik pesawat dan kapal laut.

AKBP Fillol membeberkan, VD juga mengancam orang yang membayar untuk vaksin jika tidak melalui dirinya, waktu vaksin ditunda hingga Oktober.

“Saya ingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Kota Tarakan kalau vaksin adalah gratis," tegas Kapolres Tarakan.

Dia juga menyampaikan jika ada oknum atau instansi yang menawarkan vaksin dengan cara membayar adalah tidak benar.

"Kami ingatkan seluruh instansi untuk bekerjasama memutus mata rantai dan melaksanakan dengan baik,” tegas AKBP Fillol. (mar1/benuanta)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Oknum ASN Kantor Kesehatan Pelabuhan Tarakan berinisial VD terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Kasus Vaksin Berbayar.


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News