Asumsi Makro APBN 2011 Dinilai Tak Relevan Lagi
Pemerintah Siapkan Revisi
Selasa, 12 April 2011 – 12:42 WIB
Sementara dari asumsi pertumbuhan ekonomi (Growth), Hatta justru optimis bisa melebihi target. Bila dalam asumsi dipatok 6,4 persen, pemerintah memprediksi angka pertumbuhan bisa mencapai 6,7 persen.
"Tapi lebih bagus kita biarkan 6,4 persen karena kita prudent (berhati-hati). Tidak terlalu konserfatif, tapi tidak terlalu over optimistik juga. Kita sependapat untuk menjaga harga energi, harga pangan dan tekanan terhadap inflasi," kata Hatta.
Sedangkan penguatan rupiah terhadap dolar AS yang saat ini di bawah Rp9.000, Hatta menyebutnya sebagai hal positif. Hanya saja tetap ada kekhawatiran, penguatan rupiah akan menggangu ekspor.
"Sepanjang pesaing kita mengalami penguatan juga, maka penguatan rupiah akan mengurangi beban bunga kita dan beban ekonomi lainnya. Penguatan rupiah juga menunjukkan indikator makro kita itu bagus," kata Hatta.(afz/jpnn)
JAKARTA — Meski mengaku sudah berupaya untuk menunggu stabilnya kondisi global, namun sepertinya pemerintah tidak bisa lagi mempertahankan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sinar Mas Land & Astra Land Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Kawasan Residensial Baru
- BRI Peduli Tebar CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
- 50 Jurnalis dapat Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism
- Diminati Pasar, The Hudson Manhattan District Tahap 2 Dilanjutkan
- Potensi Industri Fesyen Indonesia Besar, Desainer Malah Kesulitan, Ada Apa?
- bjb syariah Raih Penghargaan Bergengsi di Milad Ke-14