Asuransi Pertanian Terbukti Menyelamatkan Petani

Asuransi Pertanian Terbukti Menyelamatkan Petani
Petani di sawah. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

Namun, pada 2012, pemerintah memberikan subsidi premi dari 50-100 persen tergantung kondisi dan tipe petani.

Untuk petani miskin dan buruh tani yang sangat membutuhkan bantuan, subsidi premi bisa mencapai 100 persen.

Di Thailand, asuransi gagal panen pertanian pernah dilaksanakan sejak 1976 sampai 1990.

Namun, skema itu distop dan dilanjutkan lagi pada 2006 meliputi berbagai jenis tanaman pertanian termasuk kapas.

Hanya saja,  di Thailand asuransi pertanian tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.

"Meski kita terlambat, tetapi tentu lebih baik daripada tidak memulai. Dengan asuransi ini, kami berharap petani akan lebih terlindungi dari kerugian, lebih produktif, lebih akuntabel usaha taninya, lebih dipercaya bank, lebih kompetitif dan berdaya saing hasilnya dibandingkan produk pertanian lain dari lingkungan MEA dan pasar global," kata Pending.

Pelaksanaan asuransi pertanian diamanatkan dalam UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No 40/2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian.

Pelaksanaan asuransi pertanian saat ini untuk komoditas padi yang disebut dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Pending Dadih mengatakan, asuransi pertanian dan peternakan sangat penting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News