Australia Butuh Lebih Banyak Migran yang Mau Tinggal dan Kerja di Kota Kecil

Australia Butuh Lebih Banyak Migran yang Mau Tinggal dan Kerja di Kota Kecil
Hanya sekitar 7.000 migran akan pindah ke wilayah regional Victoria sementara 70.000 lainnya lebih memilih Kota Melbourne. (ABC News: Simon Tucci)

Pemerintah Australia perlu memastikan populasi migran dari luar negeri mengalir ke wilayah regional yang sangat membutuhkan pekerja terampil.

Menurut ekonom Regional Australia Institute, Dr Kim Houghton, penyebaran imigran ke kawasan bukan kota besar akan mendorong produktivitas yang lebih besar, mengisi banyak lowongan pekerjaan, meningkatkan infrastruktur, serta mencegah terjadinya penurunan populasi.

Pekan lalu Pemerintah Australia merilis laporan populasi 2022 yang memproyeksikan tak sampai 17 persen migran dari luar negeri akan mengalir ke wilayah regional, padahal idealnya minimal 40 persen.

Dr Houghton mengatakan pandemi COVID-19 sudah menunjukkan bagaimana dampak negatif akibat kurangnya pekerja terampil.

"Arus orang, baik backpacker maupun migran, menjadi sangat penting bagi komunitas regional. Meskipun hal ini tidak selalu terlihat jelas," jelasnya.

Dia mengatakan pekerja migran dari luar negeri masih akan menjadi pendorong terbesar pertumbuhan populasi selama 10 tahun ke depan.

"Sudah lama seperti itu, kita tidak cukup menghasilkan bayi secara lokal, sehingga aliran pendatang itu benar-benar sangat penting," jelasnya.

Sangat bergantung pada migran

Di negara bagian Victoria, perkiraan Regional Australia Institute (RAI) menunjukkan sekitar 7.000 orang akan bermigrasi ke daerah regional per tahun selama empat tahun ke depan, dibandingkan dengan 70.000 yang memilih ke kota Melbourne.

Pemerintah Australia perlu memastikan populasi migran dari luar negeri mengalir ke wilayah regional, bukan hanya ke kota-kota besar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News