Australia Larang Donasi Politik dari Luar Negeri
"Jika gagal mengungkapkan kaitan Anda itu, maka Anda akan terkena ketentuan pidana," jelasnya.
PM Turnbull mengatakan bahwa perubahan tersebut, yang akan diajukan melalui sejumlah RUU terpisah, merupakan perombakan terbesar aturan kegiatan mata-mata, kontra-intelijen dan donasi politik.
Jaksa Agung George Brandis mengatakan definisi hukum tentang kegiatan mata-mata akan diperluas sehingga mencakup kepemilikan informasi sensitif, bukan sekadar mengkomunikasikan informasi sensitif.
Perundang-undangan tersebut juga akan menentukan pelanggaran baru atas campur tangan dalam sistem politik Australia, termasuk perilaku yang akan merugikan kepentingan nasional.
"Jika Anda bertindak diam-diam atas nama aktor asing, dengan cara yang membahayakan keamanan nasional Australia, untuk mempengaruhi proses politik, atau keputusan Pemerintah, tindakan tersebut akan dikriminalisasi," jelas Senator Brandis.
Beberapa saat setelah pengumuman tersebut, PM Turnbull menggunakan sesi tanya-jawab di parlemen untuk menyerang Senator Sam Dastyari dari Partai Buruh yang beroposisi terkait hubungannya dengan seorang donatur politik asal China Huang Xiangmo.
"Senator Dastyari telah menjual Australia," kata PM Turnbull.
"China menghormati kekuatan, mereka menghormati kejujuran, mereka mengharapkan Pemerintah Australia membela kepentingan Australia, jujur dan ketika kita berbeda kita melakukannya secara jujur, tidak menjual Australia dengan beberapa ribu dolar."
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat