Awal yang Buruk! Baru Launching, ISC tak Transparan

Awal yang Buruk! Baru Launching, ISC tak Transparan
Direktur PT Gelora Trisula Semesta dan Operator Pertandingan Joko Driyono (kiri) bersama sponsor Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 saat menghadiri Grand Launching Torabika Soccer Championship 2016 di Jakarta, Senin (18/4). Kompetisi TSC tersebut akan diikuti oleh 18 klub besar Indonesia yang sebelumnya berkompetisi di Indonesia Super League (ISL). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - ‎Reformasi tata kelola sepak bola dan kompetisi yang diharapkan oleh Presiden RI Joko Widodo tampaknya belum akan berjalan. Itu karena operator Indonesia Soccer Championship (ISC), PT Gelora Trisula Semesta (GTS), ternyata belum bisa transparan.

Dalam acara Launching ISC di salah satu hotel di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (18/4) sore, Dirut PT GTS Joko Driyono tegas menolak menjawab nilai sponsorship. 

"Nilainya lumayan besar, tapi maaf nilainya tidak bisa kami sampaikan. Mohon maaf," kata Joko.

Saat disinggung bahwa dirinya tak transparan dengan sikapnya itu, Joko bergeming. Dia kembali meminta maaf dan tidak bisa menyebutkan nilainya.

"Hmm.. mohon maaf, tidak bisa," ucapnya sembari mengalihkan pembicaraan.

Sikap Joko ini mengingatkan kembali publik pencinta sepak bola Indonesia saat dirinya juga menjadi CEO PT Liga Indonesia, operator Indonesia Super League (ISL). Joko menutup rapat jumlah pemasukan untuk PT LI, sehingga tak ada transparansi. 

Dia hanya mengumumkan jumlah pengeluarannya sehingga tak jelas jumlah untung ruginya.‎ Karena itu, wajar akhirnya klub-klub peserta ISL tak transparan dengan keuangannya yang membuat klub-klub banyak kolaps akibat neraca keuangan yang tak jelas itu. 

ISC bisa jadi tinggal menghitung hari untuk menemukan masalah-masalah finansial seperti di ISL dulu. (dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News