Awalnya Dicibir, Bidan kok Berlagak Jadi Insinyur

Awalnya Dicibir, Bidan kok Berlagak Jadi Insinyur
TELADAN : Bidan Listiyani Ritawati setelah talk show memperingati hari bidan sedunia 2013. Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos/JPNN

Untuk memperlancar proses pengaliran air dari sumur bor, Lis kini harus menarik iuran untuk membayar tagihan listrik. Sebab, untuk menyedot air dari sumur, diperlukan bantuan jet pump. Iuran dari masyarakat terkumpul sekitar Rp 2 juta per bulan. Uang itu tidak hanya digunakan untuk membayar tagihan listrik. Sebagian ditabung untuk membantu warga kurang mampu bila harus menjalani persalinan di rumah sakit.

Berkat gagasan "brilian"-nya menciptakan sumur bor di desanya, Lis menyabet sejumlah penghargaan. Di antaranya penghargaan Pahlawan Wanita dan Srikandi Award 2009. Kemudian penghargaan dari Corporate Forum for Community Development (CFCD) Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada 2012. "Mudah-mudahan yang kecil ini ada manfaatnya bagi masyarakat banyak," tandas Lis. (*/c2/ari)

Banyak bidan berdedikasi tinggi di Indonesia. Salah seorang di antaranya adalah Listiyani Ritawati, bidan desa yang sekaligus pelopor pembuatan sumur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News