Awam Politik, Golkar Dikira Gokart
Bacharuddin Jusuf Habibie
Senin, 06 Desember 2010 – 07:56 WIB
BACHARUDDIN Jusuf Habibie, memang pernah menjadi Presiden ke-3 RI. Namun, sebagai teknokrat, awalnya dia bukan seorang politisi. Saat memberikan wejangan di Pembukaan Muktamar V Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin, ia bercerita tentang pengalaman mengenal dunia politik. Pembukaan Muktamar V ICMI di Istana Bogor kemarin dihadiri Wapres Boediono dan sejumlah menteri, antara lain Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menkeu Agus Martowardojo, dan Mendiknas M. Nuh. Hadir pula, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Saat berusia 37 tahun, Habibie mengaku benar-benar buta dengan perpolitikan nasional. "Saya pikir Golkar dengan gokart itu sama. Saya juga tidak menyangka (akhirnya) menjadi tokoh Golkar," kata Habibie. "Maaf ya Pak Ical (Ketua Umum Partai Golkar yang juga hadir, Red), waktu itu Golkar saya kira gokart," kata Habibie disambut tawa hadirin.
Baca Juga:
Saat menjadi presiden, Habibie menjadi ketua dewan pembina Partai Golkar. Habibie lantas menceritakan pengalaman ketika diminta Mantan Presiden Soeharto (alm) menjadi Ketua Umum ICMI. Habibie diminta Soeharto untuk menunjukkan bahwa Islam bukan penghalang modernisasi. Karena Soaharto yang meminta, Habibie yang kala itu mengaku menolak dijadikan ketua, akhirnya menerima. "Pak Harto itu, dia unggul dalam meyakinkan orang," kata Habibie.
Baca Juga:
BACHARUDDIN Jusuf Habibie, memang pernah menjadi Presiden ke-3 RI. Namun, sebagai teknokrat, awalnya dia bukan seorang politisi. Saat memberikan
BERITA TERKAIT
- Progres Penyediaan Listrik di IKN Dipastikan Lancar
- Ditjen Hubdat Gelar Bimtek Peningkatan Kinerja PPNS
- Ahmad Yohan DPR Kutuk Aksi Penyerangan Mahasiswa Katolik Saat Berdoa di Tangsel
- Pyridam Farma Distribusikan Obat Osteoporosis dari Swiss
- Menteri Siti: Perdagangan Karbon Diatur Demi Menjaga Kedaulatan Negara
- Penyelundupan Narkoba dalam Kaleng Susu Digagalkan Polri, Brigjen Mukti: Ini Modus Baru