Ayat dan Mayat (Lagi)
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jokowi Effect diperkirakan akan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kemenangan Calon Presiden 2024.
Endorsemen terbuka Jokowi ini harusnya menjadi bonus bagi Prabowo. Akan tetapi, ternyata endorsemen itu tidak memberi efek kejut yang besar. Kubu Prabowo menerimanya dengan datar-datar saja.
Koalisi Gerindra dengan PKB sudah menjamin tiket 20 persen. Akan tetapi, urusan calon wakil presiden ternyata membuat koalisi itu gamang untuk memilih.
Sebagai supremo PKB, Muhaimin Iskandar seharusnya punya nilai tawar tinggi vis-a-vis Prabowo.
Seharusnya Imin bisa memakai kartu ‘’take it or leave it’’, ambil atau silakan pergi.
Akan tetapi, yang terjadi adalah take it and don’t leave it, ambil saya dan jangan tinggalkan saya.
Puan Maharani juga dicoret dari ekuasi Ade Armando.
Mungkin Puan sudah dianggap sebagai kartu mati yang sulit untuk dihidupkan.
Di Amerika, perang politik identitas tidak terhindarkan. Di Indonesia, hal yang sama juga tidak akan bisa dihindarkan
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025