Ayat dan Mayat (Lagi)
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Jumat, 04 November 2022 – 18:56 WIB

Di Amerika, perang politik identitas tidak terhindarkan. Di Indonesia, hal yang sama juga tidak akan bisa dihindarkan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com
Mana mungkin ada mukjizat politik di dunia yang bisa memenangkan calon dengan elektabilitas satu persen.
Sesakti apa pun, PDIP menyadari bahwa kartu Puan sudah mati dan tidak laku jual.
Memaksakan Puan maju sebagai capres adalah political suicide, bunuh diri politik yang fatal.
PDIP sedang berpikir untuk menemukan langkah kuda dan mencari exit strategy yang tepat.
Harus dicari justifikasi yang paling masuk akal untuk tidak mencalonkan Puan Maharani.
Dan, yang tidak kalah penting, harus dicarikan alasan yang paling masuk akal supaya Megawati mengikhlaskan PDIP mencari capres lain selain Puan Maharani.
Alasan logis sudah tersedia di depan mata.
Elektabitas Puan nyaris mustahil untuk bisa mengejar Ganjar Pranowo yang sudah moncer di angka likuran.
Di Amerika, perang politik identitas tidak terhindarkan. Di Indonesia, hal yang sama juga tidak akan bisa dihindarkan
BERITA TERKAIT
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025