Ayat dan Mayat (Lagi)
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Persoalannya hanyalah mencari strategi supaya Megawati tidak losing face, kehilangan muka, jika tidak mencalonkan Puan Maharani.
Kelihatannya tugas itu dibebankan kepada Hasto Kristiyanto.
Tentu saja beban itu sangat berat bagi Hasto.
Mungkin itu pula yang membuatnya terlihat akhir-akhir ini sering frustrasi dan menyerang lawan politiknya dengan gencar dan cenderung seperti babi buta.
Hal terlihat dari komentarnya terhadap Partai Nasdem dan serangan-serangannya terhadap Partai Demokrat.
Hasto juga melakukan penertiban besar-besaran di internal partai.
Memberi kartu kuning kepada geng Dewan Kolonel dan memberi peringatan kepada para die hard Ganjar Pranowo, seperti FX Rudyatmo ketua PDIP Solo.
Cepat atau lambat PDIP harus memilih capresnya, dan kalau bukan Puan berarti tugas paling berat Hasto adalah meyakinkan Megawati supaya ikhlas menunjuk Ganjar Pranowo sebagai ‘’the new petugas partai’’.
Di Amerika, perang politik identitas tidak terhindarkan. Di Indonesia, hal yang sama juga tidak akan bisa dihindarkan
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025