Bahaya Kurang Tidur, Dari Kegemukan Hingga Diabetes

Bahaya Kurang Tidur, Dari Kegemukan Hingga Diabetes
health

jpnn.com - LONDON- Kurang tidur memiliki banyak efek negatif bagi kesehatan. Sudah banyak riset menyebutkan bahwa minimnya jam tidur memengaruhi kondisi tubuh. Salah satunya ialah gangguan otak.

Selama ini, para ahli menyarankan agar manusia tidur minimal delapan jam per hari. Namun, banyak pula yang mengabaikan hal itu. Tuntutan kerja menjadi salah satu alasan minimnya jam tidur.

Sebuah studi baru menunjukkan, kehilangan hanya 30 menit dari waktu tidur pada malam hari bisa meningkatkan berat badan dan mengganggu metabolisme.

"Kurang tidur tersebar luas di masyarakat modern. Tetapi hanya dalam dekade terakhir kami menyadari konsekuensi hal ini terhadap metabolik," kata orang profesor kedokteran di Weill Cornell Medical College di Doha, Qatar, Shahrad Taheri, seperti dilansir laman Health, Kamis (19/3).

"Temuan kami menunjukkan bahwa cukup tidur bisa memiliki manfaat positif bagi lingkar pinggang dan metabolisme, menurunkan berat badan dan diabetes," tambah Taheri.

Para peneliti mempelajari 522 pasien yang baru didiagnosis diabetes tipe 2. Para responden diminta melakukan perawatan biasa ditambah olahraga dan diet.

Pada awal studi, mereka yang tidak mendapatkan cukup tidur selama seminggu terancam kegemukan sebesar 72 persen. Enam bulan kemudian, para peneliti mengatakan mereka lebih cenderung menjadi gemuk dan memiliki masalah gula darah. Setelah satu tahun, mereka yang kehilangan waktu tidur hanya 30 menit mampu meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin. persen. (fny/jpnn)

 


LONDON- Kurang tidur memiliki banyak efek negatif bagi kesehatan. Sudah banyak riset menyebutkan bahwa minimnya jam tidur memengaruhi kondisi tubuh.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News