Baju Seragam Diambil Satu per Satu

Baju Seragam Diambil Satu per Satu
Noorman Camaru. Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos/Dok
Iya pernah. Tapi wakturusuh di Poso Sulawesi Tengah saya tidak terlibat secara langsung. Kalau tidak salah ingat waktu itu masih piket, belum bertugas ke TKP. Tapi kalau ditanya pernah bertugas saat kerusuhan ya tentu saja pernah. Yang paling aku ingat waktu ada kejadian bentrok mahasiswa di Gorontalo. Pernah juga bertugas mengamankan pelaksanaan Pilkada.


Kalau diminta balik lagi ke kepolisian gimana?

Saya bersedia. Tetapi ada juga komentar dari masyarakat yang meminta saya untuk tetap manggung, tetap berada di dunia entertaint. Sebenarnya kalau bisa saya ingin berada di dua dunia itu, di kepolisian maupun entertainment.

Menurut saya ada titik temu dari dunia ini. Kalau saya tetap berada di dunia entertain, saya bisa mengangkat kembali citra kepolisian. Kemarin-kemarin kan, polisi itu diidentikkan dengan anarkis, tapi dengan hadirnya saya di dunia nyanyi, masyarakat akan menganggap bahwa kepolisian tidak hanya bisa anarkis. Kalau dulu kepolisian hanya memainkan tiga peran, yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat sekarang ditambah lagi dengan menghibur masyarakat.


Kalau balik ke kepolisian tapi gaji kamu dipotong gimana?

Kalau itu tidak ada masalah. Saya siap gaji saya dipotong asal bisa balik ke kepolisian tapi tetap bisa menghibur masyarakat. Saya tidak munafik. Penghasilan di dunia entertainmen memang jauh lebih besar dibanding kepolisian.


Bagaimana kabar pacar kamu di Gorontalo?

APA kabar Noorman Camaru? Setelah tak lagi diberi hak untuk mengenakan pakaian dinas saat manggung, Noorman tetap eksis di dunia hiburan. Setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News