Bakamla Gelar Latihan dengan PBB Antisipasi Ancaman Maritim, Pasukan dari Malaysia Datang

jpnn.com, JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) menggelar program kerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) atau Kantor PBB Urusan Obat-obatan dan Kejahatan.
Program itu ialah latihan Visit, Board, Search and Seizure (VBSS) Internasional.
Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengatakan latihan Visit, Board, Search and Seizure (VBSS) Internasional merupakan salah satu upaya mengantisipasi berbagai bentuk kejahatan maritim.
"Ancaman kejahatan maritim yang semakin kompleks sebagai dampak perkembangan teknologi dan globalisasi hanya bisa dihadapi dengan profesionalisme sumber daya manusia," kata dia melalui keterangannya, Sabtu (25/6).
Jenderal bintang tiga itu menilai tak ada cara lain selain meningkatkan kompetensi sumber daya manusia untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks tersebut.
Aan menilai Tim VBSS juga harus meningkatkan kapasitas.
"Tujuannya, mengantisipasi tindak pelanggaran hukum di atas atau lewat kapal," ujar dia.
Latihan VBSS akan diselenggarakan selama delapan tahap yang rencananya diikuti tujuh peserta perwakilan dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, dan Bangladesh.
Ancaman kejahatan maritim semakin kompleks akibat perkembangan teknologi dan globalisasi.
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Perum Bulog