Baku Tembak, Dua Anggota KKSB Tewas

Kondisi itu sebagai dampak ketakutan atas operasi militer yang dilakukan TNI dan Polri. Masalahnya, apa yang dilakukan kedua lembaga itu terasa berlebihan. ”Sebab jumlah orang yang dikejar itu hanya 20 an, enggak sampai ratusan,” terangnya.
Menurutnya, dengan kondisi itu seharusnya tidak perlu untuk mengerahkan kekuatan militer berlebihan. Baik menggunakan helikopter dan sebagainya. ”Langkah persuasif yang perlu dilakukan ke puluhan orang yang disebut pemerintah KKSB tersebut,” ujarnya.
Yang juga penting, saat ini akses menuju Nduga hampir tertutup. Bandara, misalnya, telah ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. ”Akses lewat sungai, tapi berisiko. Kalau jalan darat selama ini bukan opsi untuk ke Nduga,” ungkapnya.
BACA JUGA: TNI Tembaki Orang tak Berdosa di Papua? Itu Fitnah!
Menurutnya, karena akses yang begitu tertutup itu, media dan organisasi hak asasi manusia (HAM) tidak bisa memastikan bagaimana sebenarnya kondisi di Nduga. ”Apakah tidak ada korban jiwa dari masyarakat tidak bersalah atau sipil. Atau malah ada. Itu tidak bisa dipastikan. Karenanya perlu pemerintah daerah dan pusat untuk membuka akses tersebut,” ujarnya.
Solusi untuk masalah KKSB ini sebenarnya hanya langkah persuasif. Pertama mengingat jumlahnya hanya sedikit. ”Masak jumlahnya puluhan dilawan ribuan personil, cukup dialog,” tuturnya. (idr/ttg)
Dua anggota KKSB (kelompok kriminal separatis bersenjata) tewas dalam baku tembak dengan TNI – Polri.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Wakil Panglima TNI Berpangkat Bintang 4, Jenderal Agus: Kandidat Sudah Disiapkan
- Menhan Sjafrie Mengusulkan Tunjangan Operasi Prajurit TNI Naik 75 Persen