Balik ke Orang Tua setelah 7 Tahun Hilang

Gadis Korban Tsunami di Aceh

Balik ke Orang Tua setelah 7 Tahun Hilang
Meri Yulanda bersama orang tua di kediaman, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Jum"at (23/12). Foto: Denny Sartika/RAKYAT ACEH
Hingga kemudian, Tarminus dan Yusnidar dipanggil ke rumah geuchik (kepala kampung) Desa Ujung Baroh pada Rabu lalu (21/12). Di sana mereka dipertemukan dengan seorang gadis yang ternyata diyakini pasangan tersebut sebagai Meri Yulanda. "Ya, dia anak kami," tegas Yusnidar. 

Menurut penuturan Meri, begitu selamat dari gulungan gelombang tsunami, dia bertemu dengan seorang wanita bernama Fatimah Cam. Dalam kondisi trauma dan Aceh yang sangat kacau balau saat itu, bocah delapan tahun itu pun menurut ketika diajak pergi meninggalkan Meulaboh menuju Banda Aceh. Mereka akhirnya menetap di sebuah rumah di kawasan Khaju, Kabupaten Aceh Besar.

Di Khaju, oleh Fatimah, nama Meri Yulanda diganti menjadi Hera Wati. Tapi, dalam asuhan ibu angkatnya, Meri ternyata disuruh meminta-minta kepada pengguna jalan di Simpang Lima Peunanyong, Kota Banda Aceh. "Rambut anak saya dipangkas cepak agar orang yang melihat merasa iba dan mau memberikan sedekah," kata Tarminus.

Celakanya lagi, jika pulang ke rumah tanpa mendapat rezeki dari hasil meminta-minta, Meri mengaku mengalami kekerasan fisik dengan dipukul oleh Fatimah. "Tapi, saat Meri minta pulang, Fatimah Cam itu bilang bahwa semua keluarga Meri telah meninggal," urainya.

MEULABOH - Ada tahi lalat di kelopak mata dan tangan remaja perempuan 15 tahun itu. Bercak hitam juga terdapat di bagian perut. Semua ciri-ciri itulah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News