Balik ke Orang Tua setelah 7 Tahun Hilang

Gadis Korban Tsunami di Aceh

Balik ke Orang Tua setelah 7 Tahun Hilang
Meri Yulanda bersama orang tua di kediaman, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Jum"at (23/12). Foto: Denny Sartika/RAKYAT ACEH
MEULABOH - Ada tahi lalat di kelopak mata dan tangan remaja perempuan 15 tahun itu. Bercak hitam juga terdapat di bagian perut. Semua ciri-ciri itulah yang membuat pasangan suami-istri, Tarminus, 42, dan Yusnidar, 36, yakin bahwa gadis tersebut adalah anak kedua mereka, Meri Yulanda, yang hilang tujuh tahun silam saat terjadi tsunami di Aceh.

Ya, tujuh tahun silam, tepatnya 26 Desember 2004, pasangan Tarminus dan Yusnidar kehilangan dua anak sekaligus saat tsunami dahsyat menggulung tempat tinggal mereka di Meulaboh. Saat itu, karena tempat mereka menyelamatkan diri di teras lantai 2 sebuah rumah hampir roboh dihajar tsunami, Tarminus dan Yusnidar menitipkan Meri dan anak pertama mereka ke kapal penyelamat yang melintas.

Namun, akibat terlalu banyak penumpang, kapal itu oleng. Kakak Meri lenyap ditelan gelombang. "Meri terseret terus dan rupanya selamat," kata Tarminus ketika ditemui di kediamannya yang sekarang di Lorong Sangkis, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, kemarin (23/12).

Tarminus dan Yusnidar sejak itu tak pernah lagi mendengar kabar dua anaknya tersebut. Mereka pun berdamai dengan kenyataan tak akan lagi pernah bertemu dengan dua buah hatinya tersebut.

MEULABOH - Ada tahi lalat di kelopak mata dan tangan remaja perempuan 15 tahun itu. Bercak hitam juga terdapat di bagian perut. Semua ciri-ciri itulah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News